Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Metode Hiradc Pada Sektor Permesinan Dasar Bengkel Teknik Manufaktur Di Politeknik Manufaktur Bandung

Salah satu aspek yang tak dapat diabaikan dalam pendidikan vokasi adalah penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu upaya untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sektor permesinan dasar merupakan salah satu tempat yang memiliki risiko pada bengkel Jurusan Teknik Manufaktur di Polman Bandung. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan menggunakan metode HIRADC pada sektor tersebut. Metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control) adalah salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam menganalisis risiko K3. Dalam hal ini, metode HIRADC menjadi alat analisis yang umum digunakan untuk mengidentifikasi bahaya potensial, menilai risiko yang terkait, dan menentukan langkah-langkah pengendalian yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi secara langsung, wawancara dan penyebaran kuisioner. Sampel penelitian ini adalah 50% dari mahasiswa tingkat 2 tahun ajaran 2023/2024 Jurusan Teknik Manufaktur yaitu sebanyak 68 orang. Hasil dari penelitian ini pada sektor kerja bangku terdapat 9 potensi bahaya, sektor bubut terdapat 17 potensi bahaya, sektor frais terdapat 13 potensi bahaya, sektor bor terdapat 11 potensi bahaya. Hasil penerapan K3 di sektor permesinan dasar secara keseluruhan memiliki rata-rata 91,45% dengan rincian sektor kerja bangku memiliki rata-rata 82%, rata-rata sektor bubut sebesar 93,6%, sektor frais 95,6% dan sektor bor 94,6%. Rekomendasi yang dapat diterapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan penerapan K3 seperti pembuatan SOP K3, penambahan rambu-rambu dan perbaikan administrasi K3.