Perencanaan dan Perancangan Coran NIKURA AIR VENT HEAD 2,5 Inch dengan Material ASTM A48 Class No.35 B

Dalam dunia perkapalan, keamanan dan efisiensi operasional adalah dua aspek krusial yang selalu menjadi prioritas. Salah satu komponen penting yang berperan dalam mewujudkan kedua aspek tersebut adalah Air Vent Head pada tanki kapal. Air Vent Head merupakan perangkat yang dirancang khusus untuk mengatur sirkulasi udara di dalam tanki, memastikan bahwa tekanan di dalam tanki tetap stabil dan aman, serta mencegah air dari luar masuk kedalam tanki. Terdapat banyak jenis Air Vent Head yang tersedia salah satunya adalah Nikura Air Vent Head 2,5 inch yang menjadi objek proyek akhir kali ini. Nikura Air Vent Head 2,5 inch dibuat menggunakan metode pengecoran logam. Dengan penggunaan material ASTM A48 Class No. 35 B yang memiliki kekuatan tarik sebesar 252 Mpa. Berdasarkan penggunaan Diagram Nomogram, untuk mendapatkan material sesuai standar ASTM A48 Class No. 35 B pada produk cor Nikura Air Vent Head 2,5 inch diperlukan jumlah karbon 3,2 – 3,6 dengan si 2,1 – 2,5 dan Mn sebanyak 0,5 – 0,7. Selain itu untuk pembentukan grafit, perlu dilakukan proses inokulan sebanyak 0,2% - 0,4% dari berat ladle yang di gunakan. Pada proyek akhir ini produk cor yang dibuat hanya sebanyak 2 buah, maka memerlukan metode yang fleksibel, murah, dan cepat. Oleh karena itu metode pengecoran logam yang dipilih adalah metode sand casting. Metode ini menggunakan pasir sebagai cetakannya. Adapun jenis pasir yang di gunakan adalah pasir greensand. Dengan mempertimbangkan efesiensi serta kemudahan, pola serta sistem saluran dirancang sedemikian rupa berdasarkan diktat perancangan coran Polman Bandung. Sebelum sampai pada praktiknya, perlu dilakukan simulasi terhadap hasil dari perencanaan serta perancangan coran, menggunakan aplikasi solidcast. Dengan di lakukanya simulasi tersebut kita dapat mendapatkan gambaran mengenai efisiensi desain coran serta hasil coran yang akan dihasilkan. Untuk mengetahui sejauh mana kualitas produk cor yang dihasilkan maka perlu dilakukan serangkaian pengujian meliputi pengujian dimensi berdasarkan standar ISO 8062, pengujian kekuatan tarik berdasarkan ASTM E8/8M, serta pengujian kekerasan menggunakan metode Brinell.