Analisis CPM (Critical Path Method) dan Gantt Chart dalam Penjadwalan Pembuatan Prototipe Mesin 3DCP (3D Concrete Printing)

Teknologi 3D Concrete Printing (3DCP) adalah sebuah teknologi yang dapat menghasilkan objek tiga dimensi dari material mortar. Dalam pengembangan teknologi 3DCP ini Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung khususnya Jurusan Teknik Manufaktur mengambil kesempatan dengan menggagas pembuatan prototipe mesin 3DCP. Mesin ini dibuat di Polman Bandung dengan sistem PBE (Production Based Education). Proses pembuatan mesin ini dimulai dari rencana dan desain prototipe mesin, lalu membuat masing-masing komponen mesin, kemudian komponen-komponen tersebut akan dirakit dengan alat bantu. Pada saat ini, proses pembuatan mesin 3DCP masih pada tahap pembuatan komponen mekanis mesin dan dalam prosesnya belum terjadwal dengan baik, sehingga ketergantungan antar aktivitas, kebutuhan sumber daya (tenaga kerja dan ketersediaan mesin), aktivitas kritis, serta durasi optimal penyelesaian proyek belum diketahui. Untuk itu dilakukan penelitian ini dengan tujuan menentukan bentuk jaringan kerja proyek dan mendapatkan durasi optimal penyelesaian proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode CPM (Critical Path Method). CPM merupakan salah satu metode penjadwalan proyek yang dapat menghasilkan jalur kritis dan durasi optimal penyelesaian proyek. Penelitian ini dimulai dari identifikasi masalah serta pengumpulan data-data yang dibutuhkan, kemudian menganalisis dan mengolah data. Analisa dan pengolahan data terdiri dari pembuatan WBS (Work Breakdown Structure) mesin 3DCP, penentuan metode penjadwalan proyek, penentuan alokasi sumber daya, analisa ketergantungan antar aktivitas serta membuat alternatif diagram jaringan kerja, perhitungan CPM pada alternatif jaringan kerja, pembuatan Gantt chart untuk masing-masing alternatif serta analisis distribusi tenaga kerja, dan perbandingan masing-masing alternatif. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data, bentuk alternatif jaringan kerja yang terpilih adalah alternatif satu, dengan kode jalur kritis A-B-AP-AQ-AR-AS-AT-AU-AV-AW yang memiliki durasi optimal penyelesaian proyek selama 9 hari kalender. Hasil dari penelitian ini berupa diagram jaringan kerja, Gantt chart, dan durasi optimal penyelesaian proyek.